"Halo Mave? Ada apa menelepon mama malam malam begini?"
"Mama—"
"Mama harus melihat ini,"
"Mama apa mama tahu ada seorang anak perempuan di mansion kami,"
"Mama dan papa. Kapan kalian kembali ke New York,"
"Mama kami sangat merindukanmu,"
"Mama apa mama tahu?"
Suara Mave, Valie, Jervo, Nana, Sadam, dan Shei saling bersahutan satu sama lain membuat Helen yang mendengarnya pun sontak memutar bola matanya malas. Wanita tiga anak itu segera mengganti mode panggilan menjadi panggilan video agar ia bisa melihat orang orang ribut yang tengah meneleponnya malam malam begini, "Oke jadi apa yang ingin kalian katakan padaku. Satu persatu. Jangan semuanya menjelaskan secara bersamaan. Valie sayang, coba katakan apa yang terjadi. Aku tidak akan mengerti jika selain dirimu yang mengatakannya,"
"Mama sangat mengenal kita," gumam Jervo seraya menggeleng tidak habis pikir.