"Kau memanggil kakak iparmu dengan panggilan hei wanita huh?" Nana menoleh, wajahnya terlihat sangat menyeramkan dari tempat Sadam melihat perempuan itu. Lantas si bungsu Davidson segera berlindung di balik punggung kakak sulungnya. Karena akan sia sia saja jika ia berlindung di balik punggung Jervo karena lelaki budak cinta itu akan dengan senang hati menarik tubuh Sadam lalu mendorongnya ke arah Nana supaya perempuan itu lebih mudah memukulinya.
Sadam dengan cepat menggeleng, "Tidak Kak Naevi aku hanya yah sebaiknya kita bergegas karena orang orang sudah terlihat sangat tidak sabar. Kita bisa mengobrol di salah satu kursi di sini. Bukankah itu terlihat lebih nyaman di bandingkan dengan berjongkok seperti itu,"