Valie memasuki sebuah mansion besar, ia pernah melihatnya sebelumnya, bangunan ini berada dalam satu lingkup dengan mansion Mave.
Gadis itu meneliti sekitar, ia menyukai gaya tempat ini, "Mave apakah ini mansion baru milikmu?"
"Aku sudah punya tiga. Untuk apa aku membeli mansion lagi. Aku terlalu malas," jawab lelaki itu datar seperti biasa.
Valie mengernyit, menatap sekitar sebelum dua orang masuk ke dalam pandangannya. Tanpa di beri tahu, ia paham, "Mom? Dad?" panggilnya.
Jonah dan Thea tersenyum lembut, menatap putri bungsu mereka yang sudah tumbuh dewasa. Menyambut Valie dalam sebuah rengkuhan hangat, "Sayang," Thea mengusap rambut anaknya dengan lembut, "Maafkan Mommy dan Daddy sayang,"
"Tidak. Di sini, tidak ada kesalahan siapapun kecuali Da Zera," jawab Valie seraya menggeleng kuat.
"Aku lega kau tumbuh menjadi gadis yang kuat. Aku tidak akan membiarkan siapapun melukaimu lagi sayang," ujar Jonah, menatap Valie yang tampak cantik, wajahnya persis seperti Thea, "Antonio dan Margareth akan mendapat balasan yang setimpal. Juga Da Zera. Mereka menculikmu dari Chicago. Lalu memberikanmu pada pasangan gila itu, yang tinggal di New York. Daddy dan Mommy sudah mengerahkan seluruh anggota. Namun Da Zera terlalu rapih dalam menyembunyikanmu,"
"Aku tahu. Mommy dan Daddy tidak perlu merasa bersalah lagi. Aku paham bagaimana perasaan kalian," gadis itu tersenyum lembut.
"Hey gadis kecil,"
Valie menoleh mencari pemilik suara menggelegar yang ia yakin, tengah memanggil namanya, "Hendry?"
"Yah kita bertemu beberapa hari lalu di casino aku harap kau tidak melupakanku, adik kecil," lelaki itu tertawa, membawa sang adik ke dalam pelukannya, "Senangnya bisa berbicara denganmu tanpa merasa asing sama sekali,"
"Senang akhirnya bertemu kembali denganmu. Dengan aku yang mengenalimu," jawab Valie seraya terkekeh.
"Habiskan waktu keluarga kalian. Aku mempunyai janji bersama Jervo dan Sadam," seru Mave.
Jonah mengangguk seraya tersenyum simpul, "Terimakasih untuk semuanya Mave,"
"Sudah tugasku, Daddy. Kau tidak perlu mengkhawatirkan apa pun jika itu menyangkut Valie," lelaki itu menjawab sebelum bergegas keluar dari mansion Altherio.
Thea terkekeh kecil, menatap kepergian Mave sebelum beralih pada Valie yang tampak mengobrol riang bersama sang kakak, "Kalian mengobrollah aku akan menyiapkan camilan dan coklat panas,"
"Baik mommy," jawab Hendry dan Valie bersamaan sontak mengundang kekehan dari kedua orang tua mereka.
"Bagaimana kalian mengetahui keberadaanku?" tanya Valie kemudian, "Maksudku, hey Chicago dan New York jauh sekali. Lagi pula ada banyak anak seusia ku di sini,"
"Da Zera memancing kami semua dengan dokumen palsu. Mereka mengatakan jika mereka mengganti nama kalian semua. Itu membuat semuanya semakin rumit. Namun empat tahun yang lalu kami mengetahuinya. Kau, Naevi, dan Jervo. Davidson yang pertama bertindak. Mengambil Jervo, namun akhirnya menggunakannya untuk mata mata di Da Zera. Kau tahu? Sharon Dominic sangat menggilai Jervo," jelas Jonah.
"Apa tunggu? Sharon Dominic? Bukankah dia seusia dengan mama? Mommy? Apakah ini terlihat seperti pedofilia," seru Valie kaget.
"Tidak Valie, Jervo seusia denganmu. Itu jelas bukan pedofilia," sahut Thea seraya membawa nampan berisi sejumlah makanan dan coklat panas.
"Tapi tetap saja. Aneh sekali jika seseorang yang seusia dengan mamamu tergila gila padamu," gadis itu menggerutu.
Thea terkekeh mendengarnya, "Setidaknya itu menguntungkan kita. Yah tapi kau benar, itu pedofilia karena saat itu usia Jervo masih delapan belas tahun. Dia memanfaatkan itu untuk mengorek informasi dari Da Zera. Sampai akhirnya Anderson dan Altherio di temukan. Naevi saat itu tinggal bersama seorang nenek tua yang sakit sakitan. Tak lama nenek itu meninggal. Da Zera mau tidak mau akhirnya membawa Naevi. Dan di situlah, semuanya terungkap,"
"Naevi Anderson? Mave berkata jika dia adalah kekasih Jervo,"
"Kau benar," Hendry mengangguk, "Dan pada dasarnya silsilah ini akan hanya berputar pada Anderson, Altherio, dan Davidson. Ku dengar mereka saling jatuh cinta ketika melakukan misi bersama saat menyusup di Da Zera. Menjengkelkan sekali,"
"Ya kau benar. Dasar anak muda," Jonah mendengus, "Lalu kau. Yang tersulit. Karena Theodore Dominic menyukaimu. Kau terus di awasi oleh mereka. Mereka dengan sengaja memberikanmu pada Margareth dan Anotnio karena mereka tahu, Altherio selalu tumbuh dengan kekuatan dan daya tahan. Mereka ingin kau seimbang dengan kakakmu,"
"Dan sekarang, aku yang bersatu dengan kakak untuk melawan Da Zera,"
"Sejujurnya Valie kisahmu sama klisenya dengan Jervo dan Naevi. Karena Mave jatuh cinta padamu di tengah misinya untuk menjagamu dan mengawasimu dari Da Zera," jelas Hendry seraya berdecih, "Menjasi nerd adalah penyamaran terkonyol yang pernah laki laki itu lakukan. Namun untungnya, karena penyamaran itu, Da Zera tidak menaruh curiga. Hanya saja Mave mendapat sedikit pelajaran dari Da Zera karena menjadikanmu kekasihnya saat itu,"
"Mave keren sekali," gumam Valie.
"Ya kau benar. Ku pikir kau harus bersiap sayang. Besok adalah hari pernikahanmu. Dan aku yang akan mengantarmu di pemberkatan besok. Kami yang akan menjadi walimu," Jonah memeluk tubuh putri kecilnya, "Ah aku menyesal melewatkan pertumbuhanmu. Karena saat bertemu, kau sudah akan menikah dengan lelaki pilihanmu,"
"Daddy akan sangat cengeng jika menyangkut dirimu Valie," bisik Hendry seraya memutar bola matanya malas, "Daddy bahkan mengusirku ketika aku akan menikah dengan Sia,"
"Itu karena kau sedang ada dalam misi," jawab Jonah jengkel, "Jika kau tahu Valie, dia sedang ada dalam misi di New Zealand saat itu sampai tiba tiba kau menelfonku meminta agar menikahkanna dengan Sia. Aku yakin Yohan dan Wina tidak akan membiarkanmu begitu saja,"
"Aku sudah mendapat restu mereka. Hanya kalian tidak pernah membiarkan begitu saja," Hendry memutar bola matanya malas, "Menyebalkan sekali buka?" ujarnya seraya menatap Valie.
Gadis itu tertawa renyah mendengarnya, "Daddy dan Mommy benar, ku rasa,"
"Kau sama menyebalkannya dengan mereka," lelaki itu mendengus keras, "Lalu kapan aku bisa menikahi kekasih hatiku itu?"
"Setelah pernikahan Valie. Kau bisa melakukannya setelah itu," jawab Thea santai, "Setelah kau menyelesaikan misimu,"
"Apa? Misi lagi?"
"Menyusup ke Da Zera jika kau lupa," Jonah memutar bola matanya malas, "Kau selalu seperti itu,"
Hendry terkikik, "Aku senang sekali kau sudah kembali adik kecil. Maka nanti aku akan memamerkanmu pada seluruh anggota," serunya, "Juga dalam perkumpulan tiga keluarga,"
"Astaga," Thea tertawa mendengarnya, "Dia sudah sejak lama ingin bertemu denganmu. Akhirnya kemarin, dia ikut pergi ke Las Vegas. Sebenarnya untuk menahan Da Zera agar tidak menyerang kalian di sana. Yah walaupun Theodore bahkan dengan segala kegilaannya berhasil bertemu denganmu di sana. Mave, Hendry, dan Jonah yang selama ini melindungimu dari Da Zera, sayang,"