"Saya mengambil engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan dan inilah janji setiaku yang tulus."
Setelah kalimat ikrar itu terucapkan. Aarun dan Hannah telah sah menjadi suami dan istri. "Kalian boleh berciuman," ujar pendeta.
Hari itu semua orang berseru karena melihat dua pasang kekasih yang mengikat janji. Hannah benar-benar gugup begitupun dengan Aarun yang kini berdiri di depan wanita tersebut.
"Haruskah kita?" Hannah menatap suaminya yang bertanya. Tentu hal seperti itu membuat mereka malu karena biasanya mereka tidak melakukannya di public seperti ini. Apalagi sepertinya Ian, Edgard, dan Ardo sungguh paling bersemangat diantara tamu-tamu yang lain.