Ian berlari menuju kantor polisi, ia tidak mengerti lagi sebenarnya apa yang telah terjadi apakah gadis itu mencoba membunuh dirinya sendiri.
Pria itu akhirnya sampai di kantor polisi ia langsung masuk dan matanya mencoba mencari di mana keberadaan wanita itu.
Ia menghela napas setelah melihat wanita yang sedang di introgasi di sana, ia segera memutar balik dan pergi ke tempat wanita yang ia sangat kenal tersebut.
"Ya, aku mengaku salah, lagian tidak ada korban jiwa hanya aku yang terluka," ujar Dabinha yang menunduk.
Tangannya masih di penuhi dengan darah namun darah tersebut sudah mengering, ia bahkan tidak mau di periksa dan di lihat lukanya, yang ia tunggu hanya satu orang yaitu Ian.
Dan pria itu akhirnya datang, Dabinha meliriknya sebentar lalu kembali tersenyum pahit.
Ian membulatkan matanya setelah melihat tangan calon istrinya yang kini merah, dia segera mendekat pada wanita itu "Apa yang telah terjadi? Kau di tabrak?" Tanyanya khawatir.
