Semua rencana sudah berantakan meski begitu Aarun tetap nekad untuk menerobos pesta yang bahkan baru di mulai itu, orang orang baru saja berdatangan, semuanya memakai pakaian terbaik mereka untuk tampil dengan elegan seolah para tamu daatng ke sana memang hanya untuk mempamerkan kekayaan mereka.
Aarun dan Pak Huta yang berdiri di belakang sebuah pohon besar karena beberapa penjaga terus berlalu lalang di sana dan juga ada sebagian yang memeriksa undangan para tamu.
Bagaimana mereka akan masuk undangan saja tidak ada, mobil merah berhenti di sana tepat di depan karpet merah yang di sediakan oleh sang tuan rumah.
Tentu saja Aarun mengenal mobil tersebut, mobil yang sering ia tumpangi dan ia tahu pemilik mobil tersebut, ia adalah teman sekolahnya bahkan setelah pertengkaran itu mereka sudah tak pernah berbicara lagi.