"Jadi Tuan Roberto tidak menyimpan bukti itu di ruangan kantornya, atau bapak tidak mencarinya dengan benar –auh!" Aarun merintih seraya memegang kepalanya karena di hantam oleh spidol dari pak Huta.
"Anak sialan! Kau pikir itu gampang apa," ketusnya.
"Tapi aku takut karyawan wanita itu curiga apalagi Tuan Roberto belum datang tapi aku sudah meminta izin untuk pulang," jelas Pak Ed khawatir.
Pak Huta menyeruput kopinya lalu menjawab dengan nada santai "Tidak pak, apalagi kau tidak menyebut nammu, tidak akan ketahuan kalau itu kau, lagian kita pergi dengan ruangan yang berada di keadaan rapi kok, jadi menurutku tak akan ada yang mencurigakan," jelasnya.
Pak Ed mengangguk "Ya, semoga saja karena kalau aku di ketahui mungkin aku sudah mati," ucapnya pasrah.
"Jangan bodoh, lagian tidak akan ketahuan kok, aku menjamin itu, kecuali aku yang ketahuan masuk, tapi tadi tidak ada orang di lantai itu makanya aku bebas masuk," jelasnya enteng.