Aarun terbangun setelah merasa begitu pusing, mata lelahnya terbuka sedikit guna melihat jam yang kini menunjukkan pukul 7 pagi.
Aarun membalikkan badannya, mencoba meraba samping kasur yang ternyata kosong. Apa yang ia harapkan di pagi hari.
"Sial," gumam pria itu.
Dia sepertinya baru saja mimpi sesuatu yang saat pagi ini malah membuatnya kecewa, sungguh apa yang pria itu harapkan. Kenyataan?
Bodoh, Aarun tersenyum kesal dengan dirinya sendiri, tentu semalam hanya lah mimpi baginya, itu terjadi mungkin karena efek mabuknya.
Bahkan Aarun tidak memakai baju, sejak kapan. Tangannya yang tadi masih meraba kasur kini beralih ke kepalanya pria itu memijit kepalanya sendiri.
Terdengar suara kakaknya yang sedang berbicara dengan ayahnya, ia jadi ingat kalau dulu jam segini Aarun selalu di bangunkan oleh kakaknya pergi sekolah namun Aarun selalu berpura-pura tidur dan tidak mau bangun karena malas ke sekolah.
Sudah lama sekali. Dan ia kini rindu suasana itu.