"Bagaimana ini pak? Dia terus mengatakan hal sama berulang kali?"
Aarun menatap kedua orang yang sedang berbisik di depannya itu, matanya sayu dan tubuhnya sudah begitu lelah.
"Aku tahu."
"Aku —aku sampai mati pun, tidak—akan mengatakan apa yang kalian suruhkan."
Pria bertopi hitam itu mengerutkan alisnya "Suruh, kan?"
"Bukan suruh tapi—MENGAKUI!"
"AKU BUKAN PELAKUNYA!"
Seorang polisi yang sudah tidak sabaran meremas kaos hitam Aarun "Mengakulah! Sebelum kesabaranku hilang!"
Aarun menggeleng dengan yakin "Kalian menyuruhku mengakui apa yang tidak ku lakukan!"
Polisi bertopi hitam itu berdiri dan langsung keluar dari ruangan gelap tersebut "Kalian lanjutkan lah," suruhnya sebelum menutup pintu rapat-rapat.
Polisi itu langsung mengambil handphonenya lalu berjalan cepat ke tempat yang agak sepi, ia mengetik nama seseorang di sana.
"Hallo, apa saya mengganggu waktu Tuan?"
"Tidak, ada apa memangnya, hoho aku tahu kau mau melapor bahwa anak itu sudah mengakuinya?"