Edgard keluar dari bus dengan santai, ia kemudian berjalan menuju gedung tua 3 lantai yang kini ada di depan matanya.
Biasa rumah itu tampak sangat gelap seperti tidak berpenghuni, kaki Edgard melewati anak tangga satu persatu sambil bersiul.
Ia memiringkan wajahnya setelah sampai di lantai 2 dimana satpam yang selalu duduk di sana tidak ada.
"Apa dia ada urusan mendadak, tumben sekali," gumamnya.
Sunyi sekali membuatnya agak merinding.
Ia dengan cepat menaiki anak tangga lagi agar sampai di lantai kamarnya, seperti biasa kunci cadangannya ada di bawah lap kaki, dengan segera ia perlahan membuka pinta namun ia urungkan setelah ada tangan yang memegangi bahunya dari belakang.
Edgard berbalik dan terkejut saat langsung di tangkap oleh 2 orang rentenir.
"Lama tak jumpa bocah."
"Oh kalian!," kejut Edgard saat di seret menuju turun ke lantai bawah.
