Arin menutup kembali pintu mini market tersebut kemudian ia kembali menatap tajam dua si joli yang sedang asyik berduaan di halte, apalagi mereka terlihat sangat dekat dan sepertinya sedang main ngambek-ngambekan.
Arin menggelengkan kepalanya, Arin sempat lewat di sekolah Aarun semua temannya sudah masuk, Arin pikir Aarun juga sedang belajar sekarang tapi sayangnya ia melihat adiknya berkeliaran lengkap dengan seragam coklatnya meski tidak membawa tas.
Yang Arin tidak percaya adalah adiknya bersama seorang perempuan.
Arin menghela napasnya berat lalu ia memeluk erat buku yang sedari tadi ia pegangi, kemudian dengan langkah besarnya ia berjalan menuju halte itu.
"Awas saja anak itu!" gumamnya, semakin dekat dirinya dengan Aarun semakin terdengar pula suara Aarun berbicara dengan perempuan yang sama sekali Arin belum pernah lihat.
"Kenapa kau sensitif sekali, kau sedang berakting kan Hannah?" tebak pria itu masih belum menyadari kedatangan kakaknya.