TAWA. Begitulah reaksi Patri ketika mendengar ceritanya. Mungkin terdengar lucu karena seperti sedang mendongeng. Mungkin cocok untuk menjadi bahan lawakan juga karena di sini terlihat bahwa Patri terlihat seperti pemenang.
"Cih. Aku pikir dia Psikopat. Dia bahkan tertawa ketika tertangkap seperti ini. Aku masih terkejut karena kita memiliki Wali Kota Psikopat. Hih, dasar yang terburuk!"
BUGH! PRANG!
Mendengar kata yang terburuk, Patri langsung menendang Detektif An dengan kedua kakinya. Walaupun dia diikat dengan borgol besi di bagian tengahnya, tapi kakinya masih berfungsi.
Dor!
Seorang Polisi masuk ke ruang interogasi itu dengan cepat. Lalu menembak salah satu kaki Patri sampai membuat Patri menjerit dan pincang. Walaupun sang Polisi tahu hal tersebut akan menyebabkan Perdarahan rusaknya jaringan dan organ, patah tulang, infeksi luka, bahkan kelumpuhan. Namun hal tersebut akan ditangani secepatnya. Hal ini terjadi supaya Patri berhenti di ulah.
