BELLA semakin membelalakan matanya. Jantungnya bergetar hebat, seolah jantung yang mati itu sedang mendekatinya. Bella tak bisa berkata-kata, namun Bella sedang menenangkan dirinya di tengah tangan yang bergetar. Bella lagi melihat ponselnya untuk mencari sesuatu. Kedua orang dihadapannya sedang saling menatap kebingungan karena melihat Bella.
Ternyata Bella menunjukan sesuatu. Itu sebuah foto dirinya dengan salah seorang perempuan dengan mata sipit, kulit putih dan tubuh sepundak dari Bella. "Apakah dia orangnya?" tanya Bella yang mendapat anggukan Detektif An.
"Apakah dia seorang kenalanmu?" tanya Detektif An kepada Bella.
"Dulu aku sering bermain dengannya. Kami bertetangga. Aku tidak tahu kabar ini. Jika aku tahu, aku akan kesana lebih cepat."
"Bella, setelah ini. Setelah selesai memberikan saksi pembunuhan yang dilakukan Patri, aku akan mengantarmu ke makamnya. Dan sebenarnya, aku juga masih ingin menyelidiki kasus tersebut. Semua terasa janggal," kata Detektif An.