HALLEY tak habis pikir dengan apa yang telah dilakukan Patri sekarang. Ini diluar batas. Dan seharusnya ini sudah menjadi peringatan sejak mereka bersekolah. Namun Patri terlalu pandai menyembunyikan niat aslinya. Sampai orang rumah pun hanya tahu bahwa Patri hanya anak yang rajin dan memiliki ambisi yang tinggi.
Halley dan kedua orang tuanya yang sudah tiada sekarang itu tidak tahu. Tidak tahu bahwa Putri akan seperti ini. Menghalalkan segala cara agar dia bisa duduk di kursi orang nomor satu.
"Apa yang membuat jabatan itu terlihat indah, Kak? Sadarlah, kau memiliki banyak potensi lain untuk diselami. Walaupun kamu berhasil menjadi Presiden, kamu tak perlu menyingkirkan orang-orang dengan kejam seperti ini—"
"Karena hal-hal kecil itulah yang mengganggu. Kamu tahu, sesuatu yang mengganggu harus disingkirkan secepatnya. Layaknya debu yang menempel pada meja, bukankah aku tak pernah membiarkannya diam juga?" jawab Patri dengan suara rendah nan menggema.