SAMPAI sepasang mata terbuka. Dan tampak meregangkan tubuhnya. Dia adalah Anisa. Annisa sudah bangun. Dan kini, Lisa pura-pura tertidur.
Annisa tampak menatap sang adik yang matanya tengah menutup. Dengan rambut yang menutupi wajah cantiknya itu.
Annisa pun bergumam. "Dulu aku membencimu karena aku tidak suka jika tempatku seharusnya malah ada yang rebut. Sekarang aku selalu ingin melindungi, Lisa. Aku tidak peduli tentang cinta Papa padaku. Aku hanya ingin melindungimu layaknya seorang kakak pada adiknya. Jadi, hiduplah lebih lama. Jangan cepat-cepat menyusul Ibumu. Karena kita belum pernah sangat akur sebelumnya, ya? Setelah kamu sembuh, mari bermain. Dan berhenti berhutang. Katakan apa yang ingin kamu mau, ya. Aku akan berusaha jika aku mampu," katanya yang jelas di dengar Lisa.