PERASAAN yang campur aduk terus menerus menghantui Bella. Padahal hantunya ada di belakang. Rey belum selesai memberikan beberapa treatment kepadanya.
"Kamu lama sekali, sih. Aku harus berangkat sekarang juga!" kata Bella sambil mengambil tas selempang berwarna hitamnya.
"Bella, kamu mau bekerja?" tanya Rey kemudian menarik tangan Bella menahannya untuk tidak masuk kantor dulu.
"Rey, aku bosan di rumah. Aku harus ke Kantor, bekerja dan mencari uang. Kamu kan ada Bibi. Aku janji akan pulang lebih awal."
"T-tapi aku kesepian di sini," katanya yang membuat Bella merasa geli.
Rey memang kesepian. Dia hari ini tak ada yang harus dikerjakan. Punggungnya juga sudah mulai sembuh. Rey berpikir bahwa Bella akan di rumah hari ini. Sehingga, Rey mencocokkan dengan dirinya. Tapi harapannya kini sirna. Harapan untuk menjahili dan bermain dengan Bella, musnah sudah.
"Bella," Rey menahannya lagi.
"Kenapa lagi?" tanya Bella kesal.