"Fiuh, kenapa malah mengingat yang sudah berlalu, sih? Ya, walaupun rasanya sakit, aku tidak bisa apa-apa. Aku harus tetap percaya diri dengan jalanku saat ini," gumam Rey.
Rey sudah melakukan segala cara untuk mengikhlaskan hal tersebut. Seperti akan ada cita-cita yang lainnya yang akan bisa dicapai.
Rey berhenti sejenak sebelum mengetuk pintu Bella, "Ya. Walaupun sebenarnya ini bukan cita-citaku, tapi banyak orang yang menggantungkan hidupnya padaku. Terlebih," Rey tampak menunggu suaranya kembali. Tatapannya mengarah pada pintu sang Istri. "Untuk Bella. Aku akan berusaha keras untuknya. Bella, aku akan mengabdikan hidupku jika kamu butuh," gumamnya.