KEESOKAN harinya, tepatnya pada pukul 07.00 di pagi hari, Bella sudah duduk di meja belajar miliknya yang berada di kamarnya tersebut. Ah, perlu diketahui bahwa Bella dan Rey masih tak pernah tidur bersama selama pernikahan mereka yang menginjak dua tahun.
Bella membuka gorden sejak pukul lima. Dia membaca buku, menghirup udara. Namun jika berbicara tentang pikiran, dia masih memikirkan rasa curiganya itu pada Rey.
Tapi Bella, beberapa kali menegaskan pada dirinya sendiri supaya berhenti memikirkan Rey. Bella harusnya tak mengharapkan apa-apa pada Rey. Menurutnya, biarlah Bella yang menemukan penjahat itu.
Tok! Tok! Tok!
Sebuah pintu diketuk oleh sang pemilik rumah agung ini. Dia tidak lain adalah Rey. Dia datang mengetuk pintu, lengkap dengan celemek yang menempel pada tubuhnya yang bagus itu.
"Bella, sudah waktunya sarapan. Jika tidak bisa berjalan, aku akan bantu kamu ke dalam, ya." Rey menunggu dengan spatula yang masih saja melekat dengan tangan kirinya.