Dom dapat bernapas dengan lega seketika, ketika Avery berkata bahwa itu hanyalah halusinasinya saja.
Dom menelan ludahnya karena tenggorokannya sebelumnya terasa tercekat. "Benar, Sayang ... itu hanya halusinasimu saja," ucap Dom.
Avery mengangguk. "Aku merasa lelah, Dom. Bisakah aku beristirahat sejenak?" tanyanya.
"Ya, tentu ... tentu ... beristirahatlah, Sayang," ucap Dom. Dom segera membenahi letak bantal Avery dan juga memberinya selimut. Ia mengecup kening Avery sejenak sebelum kembali berkata, "Beristirahatlah, Sayang," jawabnya lagi.
"Ya, Sayang, kami akan meninggalkanmu agar kau dapat beristirahat dengan nyaaman, ya. Jika kau membutuhkan sesuatu, Dom dan kami akan selalu tersedia untukmu," ucap Dorothy.
"Terima kasih, Mom. Kalian tidak perlu selalu berjaga untukku. Beristirahatlah," balas Avery sambil tersenyum.