"Oh, Ya Tuhan!" gumam Avery ketika ia tersentak dari tidurnya dan terbangun dengan posisi duduk yang sigap.
"Tak perlu terburu-buru, Sayang. Kau baik-baik saja?" ucap Dom sambil menghampiri Avery dan duduk di sampingnya. Ia sedikit cemas karena Avery tampak bingung.
"Apakah aku tertidur di sini? Jam berapa ini? Sudah berapa lama aku tertidur?" tanyanya masih sedikit linglung.
"Wow ... pelan-pelan Sayang. Benar, kau memang tertidur di sini. Dan sekarang sudah hampir pukul tujuh malam," jelas Dom perlahan.
"Apaa!?!" Avery membelalakkan kedua matanya seolah tak percaya dengan apa yang sudah ia dengar. "Apakah kau serius? Bagaimana bisa aku tertidur begitu lama?!"
"Tentu saja bisa. Tak apa Sayang ... itu tak masalah bagiku. Itu adalah hal yang normal mengingat kau ...." Dom sejenak berhenti berucap. Ia sedang menahan diri untuk tak mengatakan yang sebenarnya pada Avery.