Maka hari yang ditunggu itupun telah tiba.
Sejak pagi, baik Luna maupun Rafael tampak lebih ceria dari biasanya. Dimulai dari bagaimana pria itu bersiap-siap hendak ke kentor dengan dampingan dari Luna. Lantas sarapan bersama lagi sebelum pria itu berangkat bekerja.
"Nanti setelah mengantarku, Pak sopir akan kembali pulang kok buat jemput kamu. Nggak perlu terburu-buru dan siapkan saja segala hal yang kita butuhkan. Lalu para Asisten Rumah Tangga juga bakal bantu kamu bersiap-siap kok. Nantinya di jam dua siang, kamu bisa langsung tugaskan sopir untuk berangkat. Sementara aku juga akan menunggu di perusahaan sambil bersiap-siap," kata Rafael mewanti-wanti sebelum dia menaiki mobil yang akan membawanya ke kantor.
"Tentu." Luna tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Aku akan mengurus semuanya kok nanti, Raf. Kamu fokus saja bekerja dulu, lalu nanti aku akan menyusul ke sana. Lalu kita akan sama-sama ke pelabuhan untuk berangkat."
"Ya."