Luna kembali terbangun di jadwal yang sama pagi ini. Dia kembali menemukan dirinya di dalam dekapan Rafael yang hangat, di mana hanya pakaian dalam saja yang menempel di tubuhnya. Membutanya teringat kalau semalam mereka kembali hanya saling berbagi kehangatan saja tanpa sampai berhubungan intim.
Luna mendesah berat. Dipandangnya pria itu yang masih tertidur nyenyak, seraya mengingat kembali kebersamaan mereka semalam. Terasa begitu mesranya saat itu. Terasa begitu panas namun juga manis. Sebab lagi-lagi dibanding merasa tengah menjual dirinya, mereka berdua malah terus seperti bercinta saja.
'Argh, sudahlah. Berhenti memikirkan ini. Ini baru hari ke dua, tapi aku sudah galau saja. Aku harus bisa mengendalikan diriku.'
Memikirkan itu Luna mulai dengan hati-hati berusaha untuk beranjak. Pelan-pelan dia berusaha untuk menyingkirkan tangan Rafael darinya, sehingga dia bisa bangun. Namun itu tak mudah karena dekapan pria itu sangatlah erat.