"Ya, aku juga berpikir begitu, Luna. Bukankah ini salah satu pertanda kalau kita mungkin saja berjodoh?"
Hening mendadak.
Entah karena Luna kaget dengan ucapannya itu atau dia merasakan sensasi yang tak terduga karenanya. Namun hal itu cukup membuat sang CEO menyunggingkan senyuman kecil di wajahnya.
'Seperti yang kuduga. Ini adalah healing terbaik yang dapat kumiliki di tengah semua masalah yang datang tanpa henti. Aku memang membutuhkan Luna untuk menjaga diriku agar tetap bisa berpikiran sehat.'
'M-Maaf, Tuan Muda. Tapi saya rasa itu tak mungkin karena saya sudah memberikan hati saya pada Gi—'
"Tch, terserah. Bisakah kamu berhenti menyebut namanya? Kamu memang sengaja membuatku sebal atau bagaimana?"
Rafael mendengus dengan cepat sebelum dia mendangar nama itu keluar lagi dari bibir Luna. Karena bukan apa-apa, dia merasa itu hanya akan kembali merusak mood di dalam dirinya. Saat entah kenapa Luna terus membawa-bawa nama itu di tengah percakapan mereka.