Untunglah Ibunya tak berniat memeriksa kantong belanjaannya itu lebih jauh. Apalagi beliau tak sampai memeriksa tas dari salah satu toko pakaian dalam yang tadi Luna kunjungi. Ada beberapa barang yang terlalu memalukan kalau sampai dilihat oleh sang Ibu.
"Oh ya, Nak. Sebenarnya ada yang ingin Ibu sampaikan pada kamu. Ini juga pesan dari Bapak," kata Ibunya itu sambil melirik putrinya tak lama kemudian.
"Apa memangnya, Bu?" tanya Luna entah kenapa jadi was-was dibilang begitu.
"Bapak dan Ibu ingin dong melihat Gino. Apa kamu bersedia mengantarkan kami ke rumah sakit? Kan katanya sekarang dia sudah dipindahkan ke ruang inap biasa, sehingga seharusnya kami sudah boleh berkunjung ya?" Ibunya Luna berkata begitu kemudian. Lalu melanjutkan, "Ayolah. Sebelum kamu sibuk bekerja karena takutnya nanti tak sempat."
Hati Luna terasa sedikit mengganjal.