Dengan elegan, Nefertari menyingkirkan kedua tangan berurat Leomord dari bahunya dan menyapu baju branded rancangan sang sahabat dengan tepisan kecil.
"Maaf ya, aku tidak ada waktu meladeni Tuan Leomord yang terhormat. Seseorang sedang menungguku, aku harus segera pergi," ucap Nefertari dengan keteguhan hatinya.
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu. Apa kamu tidak merasa itu sangat asing bagi kita?" ucap Leo dengan kekesalan yang semakin menggunung.
"Huff ... susah sekali bicara denganmu," gumam Nefertari. Lupakan saja, lebih baik cepat pulang. Ada dua orang penting yang sedang menunggunya di rumah.
Nefertari membuka pintu mobil dan masuk ke dalam. Dia mulai menyalakan mesin mobilnya. Namun, suara gedoran kaca jendela mobil yang tak sabaran membuat telinganya kesakitan. Pada akhirnya, Nefertari membuka kaca jendelanya sedikit. Hanya sedikit, cukup untuk memasukan satu jari saja ke dalam.
"Rumahmu di mana? Aku antar," ucap Leo.