Atas tindakan adiknya dan kedua orang tuanya, kebahagiaan Hanabi, remaja berusia 18 tahun, harus semenyedihkan itu.
Saat perasaannya sedang kacau, tiba-tiba saja Hanzo menggebrak pintu ruang kerjanya. Wajahnya merah. Tatapan matanya berapi-api. Rahangnya mengeras kuat, keningnya mengerut tajam.
"Hanzo?!" Roger tersentak kaget sampai seluruh otot tubuhnya menegang bukan main.
Hanzo berjalan menghampiri ayahnya dengan aura hitam mencekam. Tanduknya muncul.
Roger segera mematikan panggilan telepon itu. Dia kalang kabut.
"S-sejak kapan kamu di sana?" tanya Roger, gugup.
"Sejak Ayah terkejut dan mengatakan 'Ibunya Hana meninggal!'," jawabnya dengan lantang.
Roger merasa terintimidasi. Perasaannya berkecamuk tidak tenang.
"Katakan yang sejujurnya padaku! Apa benar, Ayah, Kakek dan Nenek menyembunyikan kondisi ibunya Hana selama ini dariku dan Paman Leo?!" sentaknya.
Kegaduhan ini, tentu saja mengundang perhatian Pharsa yang sedang memasak di dapur bersama pembantu rumahnya.
...