Chapter 186 - 186

"Apa yang pintunya kebuka?" bisik Hanabi.

"Iya, yang itu."

"Em, tapi aku merasa tidak enak. Di dalam sana kan, ada kekasihnya," ucap Hana, ragu.

"Ah, justru itu. Non Esme menunggu Anda karena dia ingin memperkenalkan sahabat baiknya pada kekasihnya."

"Oh, begitu." Hanabi tersenyum senang. Ternyata Esmeralda menganggapnya sebagai teman baik. "Kalau begitu terima kasih."

"Saya tinggal dulu," kata si kepala pelayan. Dia pun turun lagi ke lantai dasar.

Dengan raut wajah berseri, juga dengan suasana hati yang baik, Hanabi berjalan penuh percaya diri menuju kamar Esmeralda dengan mengeratkan genggaman tangannya pada jinjingan buah-buahan yang dia bawa.

Meskipun pintunya sudah terbuka, tetap saja harus mengetuk pintu dulu.

Begitu tangannya dikepal dan di angkat, bersiap mengetuk pintu, tiba-tiba saja senyum yang tadinya mengembang sempurna, perlahan menyusut datar, bahkan nyaris mengerucut.

Dia menarik tangannya kembali. Tidak jadi mengetuk pintu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS