Leo mengusap kasar wajahnya. "Aku tidak tahu dia siapa, makanya bertanya. Dia berprilaku baik padamu, takutnya punya rencana yang tidak baik."
"Cih, aku kira kamu tahu dia dan mau memberitahukannya padaku. Aku yakin 100% kalau dia orang yang baik," ucap Hanabi penuh keyakinan.
"Sebaiknya kamu jauhi dia," kata Leo, tiba-tiba.
"Lho, kenapa?"
"Demi keamanan, aku minta kamu jauhi dia! Temanmu cukup Lilya dan Kadita saja. Sebaiknya kamu buang kalung ini, atau kamu bisa mengembalikannya lagi padanya."
Leo meletakan Kalung Merah Jiwa itu di atas meja makan.
Hanabi sangat terkejut. "Tapi, Leo -"
"Jangan membantah! Turuti perkataanku. Sekarang aku harus ke kantor." Leo beranjak dari duduknya dengan wajah datar tanpa ekspresi.
"Leo, tunggu sebentar. Dia sangat baik, bahkan sudah sangat menolongku. Aku tidak mungkin memutuskan pertemanan kita begitu saja."
Leo mengepal erat tangannya.