Esmeralda terus menangis. Dia mulai meluapkan semua beban di hatinya selama bertahun-tahun terpendam.
"Tapi, ternyata berita pernikahannya itu benar. Dan, kenapa istri rahasianya itu harus dia! Orang yang aku kenal. Dia sangat baik, cantik dan jauh lebih muda dariku. Aku cemburu, Alex. Hatiku sakit! Benar-benar sakit!" sambung Esmeralda.
Dia bahkan sampai memukul-mukul dadanya berulang kali.
"Hentikan, Esme, hentikan! Kamu bisa dirimu sendiri!" cegah Alex sambil menahan kedua lengan Esme dengan kuat.
"Aku tidak peduli! Sekarang semuanya sudah hancur. Kekasihku sudah menikah, dan kamu sudah merampas kehormatanku. Jika ada kesempatan, apa yang bisa aku berikan pada Leo nanti? Hikss, dia akan kecewa padaku karena aku sudah tidak perawann lagi."
Esmeralda semakin mengencangkan tangisannya. Hingga riasannya sudah benar-benar berantakan.