Chapter 145 - 145

Disaat yang bersamaan, tiba-tiba tanpa di duga, seseorang datang menendang pintu secara kasar.

Itu adalah Hanzo dan Harley. Di belakangnya ada beberapa orang yang mengikuti.

"BERANINYA KALIAN MENYENTUH WANITAKU!" Hanzo murka. Kemurkaannya membuat semua orang yang ada di situ gemetar ketakutan.

Dengan mata yang berapi-api, dia tendang dua pengawal yang sedang menyentuh wajah Hanabi, sampai mereka tersungkur. Lalu, tak tanggung-tanggung Hanzo memukul wajah Bruno, dan melemparkannya ke sembarang arah.

Saat akan mematahkan kedua tangan Bruno, Harley segera menghentikannya.

"Cukup, Han, cukup. Kamu bisa membunuhnya." Harley menarik tubuh Hanzo sekuat yang dia bisa. Hanzo sudah parah. Matanya sudah gelap tertutup oleh emosi.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, urus mereka semua!" titahnya pada Harley dengan napas terengah-engah.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS