Dilihat dari sudut pandangan Leo pun, Hanabi tidak ada takut-takutnya sama sekali, dan itu membuatnya semakin kesal.
"Kalau begitu, cepat suapi aku. Aku ingin segera memberimu hukuman."
Hanabi mengambil piring di atas nakas sambil menghela napas hampa dan mulai menyuapi Leo. Suapan demi suapan dia berikan.
"Aaa...."
Leo pun membuka mulutnya dengan imut, dan langsung melahap sesendok nasi serta lauknya. Meskipun sudah ditutup-tutupi, tapi Hanabi bisa melihatnya kalau Leo sangat kelaparan.
Duh, kasihan sekali si tampan ini. Berdosa sekali kamu Hanabi, membuat suami tampanmu kelaparan!
"Kamu begitu takut teman-temanmu tahu tentang kita. Lain kali jangan membiarkan orang masuk kemari."
"Yah, aku salah. Seharusnya aku lebih berhati-hati."
"Bagaimana perutmu? Sudah membaik?" tanya Leo.
"Em ... lumayan."
"Coba aku lihat." Leo meraba perut Hanabi yang masih duduk di pangkuannya. Tak segan dia menarik baju Hanabi ke atas dan melihat keadaan perutnya.