Hanabi berjalan masuk ke sekolahnya dengan sepatu dan tas ransel mahal, keluaran terbaru.
Dari jauh dia melihat Kadita yang turun dari mobil. Saat dia akan memanggilnya, ada pesan masuk ke ponselnya.
Hanabi memeriksa pesan tersebut, dan tidak jadi memanggil sahabatnya itu.
Pesan itu dari Dokter Ling.
'Pihak rumah sakit sudah menerima uang darimu. Kamu jangan khawatir lagi. Selama tubuh ibumu menerima, obat-obatan akan terus diberikan.'
Hanabi tersenyum lega. Meskipun mendapat amukan dari Leo karena sudah berani melelang tas berharga itu, tapi kini ibunya kembali tertolong.
Hanabi melanjutkan langkahnya dengan wajah riang gembira.
Begitu dia menjejakan kakinya di kelas. Suasana kelas berbeda dari biasanya. Semua mata teman-temannya tertuju padanya. Mereka melihat tampilan Hanabi dari ujung kaki hingga kepala.
Hanabi terdiam dengan langkah kaki terhenti. Dia menatap aneh dan penasaran. Rasanya sangat tidak nyaman.
"Hanabi!" panggil Lilya.