"Noah, bisa tidak pikiranmu jangan berburuk sangka terus terhadapku?!" geram Petra dengan mata menyipit.
"Siapa tahu diam-diam kamu juga menginginkannya sepertiku. Kita sebagai sesama pria, keinginan kita tidak jauh berbeda," ucapnya sambil menyembunyikan tubuh Olivia di belakangnya.
Petra berdecak sebal sampai rasanya ingin memukul kepala Noah dengan balok kayu yang besar agar otaknya kembali sadar. Jika saja otak Noah bisa mendengar, dia akan memarahinya habis-habisan sampai tuli.
"Kalian apa selalu seperti ini jika bertemu?" tanya Olivia dengan pandangan aneh. "Sudahlah, aku baru selesai masak. Karena kamu juga ada di sini, sebaiknya ikut makan bersama saja," sambungnya pada Noah, kemudian berlalu meninggalkan mereka.
Dara yang sedari tadi sedang mengintip diam-diam dari balik tembok, dengan cepat pergi untuk menghilangkan jejak.