Setelah panggilan telepon ditutup, Petra termenung sejenak. Hatinya tergerak ingin memastikan apa memang benar Olivia ada di apartemen Erfan? Namun, rasa gengsi yang besar mengalahkan semuanya. Petra melipat kedua tangannya di atas perut sambil menaikan dagu.
"Untuk apa aku memastikannya? Biarkan saja mereka mau berbuat apa, itu urusan mereka. Aku tidak peduli," gumam Petra acuh. Dia menghabiskan secangkir kopi dan berbaring di atas ranjang. Dia ingin menikmati waktu istirahatnya dengan tenang, tidak diganggu oleh hal-hal yang remeh.
....
Setelah menunggu hampir satu jam di apartemen Erfan, Olivia mulai bosan dan resah. Tadi saat sampai, Erfan langsung mencari barang yang sudah dia beli untuk ibunya. Namun, katanya barang itu lupa tertinggal di suatu tempat. Olivia diminta untuk menunggu karena orang suruhan Erfan akan membawakannya.