Keesokan harinya, Ava mendampingi Lukas belajar seperti biasa. Namun, Lukas berperilaku berbeda. Ia tampak kesal karena bukan Ava yang mengajarnya, melainkan guru-guru yang ditunjuk oleh William. Hal ini membuat Lukas mengamuk.
"Lukas, perhatikan gurumu," bisik Ava saat Lukas secara terang-terangan mengabaikan materi dari gurunya, malah memilih untuk menggambar berbagai mobil dan binatang di buku catatannya.
Mendengar teguran Ava, Lukas hanya menatap datar. "Aku sudah menguasai materi ini."
"Kita tidak mempelajarinya kemarin. Bagaimana kamu bisa menguasainya?" tanya Ava dengan kesal, meskipun ia memaksa tersenyum. Ia tidak ingin membuat Lukas takut dengan sikap yang tidak ramah.
"Tidak percaya?" sindir Lukas. "Pak Wilson bahkan tahu tentang ini."
Ava berbalik ke arah guru matematika Lukas, dan guru malang itu hanya bisa mengangguk lemah.
Ava mencoba mencerna informasi tersebut. "Jadi, maksudmu Lukas ini jenius?" tanyanya.