Di lapisan pertama alam jin. Rita, Erlan dan Ningsih sudah sampai dihadapan sebuah perbukitan serta sebuah istana kerajaan yang cukup luas dan megah.
Seperti halnya istana di sebuah kerajaan jaman dahulu pada umumnya.
"Ini serius rumah Lo, Rit?" tanya Erlan heran.
"Iya ini rumah gue. Mirip istana kan?" tanya Rita terkekeh.
"Ini mah istana, bukannya mirip lagi jir. Lo keturunan bangsawan jangan-jangan. Kayak si Nara?" tanya Erlan heran.
"Gaya beud lu, segala bangsawan. Gue keturunan ningrat tapi emang gue berniat membuang gelar itu." ujar Rita.
"Lah kenapa emangnya? Bukannya bagus punya darah biru?" tanya Erlan.
"Darah gue ijo." ucap Rita.
"Terserah deh, ya kenapa emangnya Lo mau buang gitu aja? Ada yang ngeselin Lo?" tanya Erlan.
"Ada, gue enggak betah aja jadi ningrat. Segala macem harus bener, dikit-dikit ada aturannya, mending amat cuma satu hal, lah ini semuanya. Udah gitu dari pakaian, dari cara ngomong, dari makan, dari jalan, dari ngupil juga ada caranya."
