Chereads / Kugapai cintamu / Chapter 3 - Pergi tanpa pamit

Chapter 3 - Pergi tanpa pamit

Semenjak aaron dan thalita membuat janji mereka jadi sering bertemu di weekend bahkan mereka dan kedua orang tuanya sering bertemu hanya untuk sekedar makan malam bersama atau jalan-jalan, karena jarak rumah mereka berdekatan hanya beda blok saja sehingga setiap hari aaron dan karl main ke rumahnya tentu saja itu membuat mereka semakin dekat dan saat di taman aaron mengeluarkan sebuah kotak perhiasan berbentuk love warna pink lalu menunjukkan kepada gadis kecil itu "Lita..ini aku ada kalung untukmu, lihatlah papa dan mama yang memberinya..ini yang inisial A adalah milikmu sedangkan aku hurufnya T." "Indah sekali kak..lita suka." Dengan mata berbinar ara mengambil kalung tersebut dari dalam kotaknya dan aaron membantu memakaikan kalung itu.

Satu minggu kemudian..

"Kak..hari ini kenapa kak aaron dan kak karl tidak ke sini ya??" "Hmmm..dek maaf kakak harus menyampaikan hal ini, karl dan aaron sudah pergi dari indonesia tadi malam..mereka melanjutkan pendidikan di london." Deegg..hati lita hancur karena aaron tidak menepati janjinya untuk selalu bersamanya, akhirnya lita berlari ke atas menuju kamarnya lalu dia membuka lemarinya dan melepaskan kalung pemberian aaron kemudian menyimpannya di dalam lemari. Di london aaron merasa gelisah karena dia pergi tanpa pamit kepada lita bahkan dia takut jika lita berpikir dia ingkar janji, dia berusaha menghubungi ian namun tidak ada respon dan aaron baru ingat jika di Indonesia masih malam lalu dia meninggalkan pesan melalui messenger ian.

Lita tiba di sekolah dengan wajah sedih saat dia sedang berjalan di lorong sekolah tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang dia adalah nayyla afifa addien gadis yang tidak kalah cantik dengan lita tapi bedanya nayyla memiliki wajah khas seperti arab dengan hidung mancung dan bulu mata yang lentik wajar jika nayyla mendapatkan wajah seperti itu karena sang ayah berasal dari dubai dan sudah menjadi WNI sejak dua tahun yang lalu "Woooyyyyy..kalau jalan jangan bengong nanti kesambet baru tau rasa." "Maaf gue lagi gak fokus nay..karena kak aaron yang tiba-tiba pergi sekolah ke luar negeri tanpa memberi kabar atau pamit padaku." Lita berjalan bersama nayyla menuju kelas dan meletakan tasnya di bangku, nayyla yang merasa iba pada sahabatnya itu segera mengajaknya ke kantin karena jam pelajaran masih akan di mulai satu jam lagi karena dia tahu bahwa lita sebentar lagi akan menangis.

Ian saat ini kuliah di salah satu universitas elite jakarta jurusan software engineering dan saat ini sudah masuk semester empat kebetulan kampusnya tidak jauh dari sekolah thalita dan hanya berjarak lima belas menit dengan mobil, di saat jam pelajaran kosong ponselnya bunyi lalu dia mengecek ponselnya ternyata panggilan video dari karl "Hai bro..apa kabar." "Karl..ini nomer baru loe??" "Iya..maaf baru bisa menghubungi loe sekarang, karena sibuk kuliah." "Ya gak apa-apa..gimana kuliah loe lancar??" "Alhamdulillah." Tidak terasa satu jam mereka berbincang, bahkan sampai baterai ponsel ian melemah karena lupa dia charger alhasil mereka harus menyudahi pembicaraan yang menurut mereka itu seru dan tidak lupa ian menitipkan pesan untuk aaron agar segera menghubungi lita.

Jam istirahat pun tiba lita dan kedua sahabatnya segera pergi meninggalkan kelas menuju kantin lalu saat memasuki kantin serentak semua mata anak lelaki disana langsung tertuju kepada tiga sosok gadis paling cantik dan populer di sekolah ya mereka lita, nayyla, dan saras berbeda dengan geng cewek yang beranggota lima orang yang duduk di meja tengah yang menatap mereka sinis terutama sang ketua geng carla lalisa "Itu lihat saingan loe yang sok cantik." "Iya..suka tebar pesona, mentang-mentang punya kakak ganteng." Ian memang sudah terkenal karena pesonanya yang mampu memikat kaum hawa karena sering mondar-mandir ke sekolahnya itu bahkan di sekolahnya itu ian punya banyak fans, lita pun sampai lelah karena dia terus saja menjadi sasaran pertanyaan tentang kehidupan pribadi sang kakak.

Saat sedang menunggu makanan yang mereka pesan datang ponselnya berbunyi lita pun segera melihatnya dan ternyata dari papanya "Halo dek..kamu lagi apa??" "Halo pa..ini lagi di kantin nunggu makanan." "Dek kamu nanti pulang di jemput sama ian ya, karena papa sama mama mau keluar kota selama seminggu..kamu jaga diri ya." "Ya pa.. hati-hati..jangan lupa oleh-oleh." Setelah berbincang selama lima belas menit danu pun memutuskan sambungan teleponnya dan segera bersiap untuk berangkat ke luar kota karena ada urusan bisnis yang dia harus selesaikan, namun sebelum berangkat dia sudah menghubungi pengacaranya untuk segera menyelesaikan surat pernyataan ahli waris tentang perusahaannya dan beberapa dokumen pendukung karena entah kenapa ada dorongan dalam hatinya untuk segera membuat dokumen tersebut.

Ian sangat hapal jam pulang sekolah adiknya itu dan saat dia sudah tiba lima belas menit sebelum bel berbunyi lalu dia memarkirkan mobilnya di halaman sekolah, thalita yang mendengar suara mobil kakaknya dia segera mengintip dari jendela kemudian dia menghela nafas sambil menepuk jidatnya sehingga membuat kedua sahabatnya menoleh "Kenapa loe??" "Siap-siap aja." Mereka berdua tampak bingung mendengar ucapan singkat lita lalu menatap satu sama lain dan kriiinnngg.. kriiinnngg.. kriiinnngg..suara bel berbunyi menandakan bahwa jam sekolah pun selesai alias jam pulang, mereka bertiga yang masih di kelas pun mendengar kegaduhan di halaman sekolah saras dan juga nayyla yang penasaran pun segera keluar dari kelas di susul lita di belakang kemudian saat mereka sudah berada di depan pintu kelas betapa terkejutnya nayyla dan saras bahkan mereka berdua sampai membelalakan mata karena melihat ian sudah di kerubungi oleh kaum hawa termasuk geng centil yang ikut serta dan tanpa berdosa kakaknya itu tersenyum padanya sambil berfoto dengan fansnya, maklum saja selain seorang mahasiswa ian juga seorang model pemula yang saat ini sedang naik daun.

Setelah drama di sergap fans lita mendengus kesal kepada kakaknya itu yang dengan santai meladeni para fans fanatiknya, sedangkan di bangku belakang nayyla masih memandang ian dengan penuh rasa kagum walaupun thalita sedang mengomel sama ian tatapan nayyla tetap tidak bisa beralih "Kak bisa gak lain kali kalau jemput aku, gak usah keluar dari mobil??" "Hehhehee..maaf ya dek." "Kakak kan tau habis ini aku yang akan di kejar sama mereka demi mendapatkan informasi tentang kak ian." "Ya udah jangan ngomel terus..malu tau gak, kakak mohon berhenti ngoceh ya dek..nanti kakak traktir." Seketika lita berhenti mengomel pada kakaknya karena mendengar kata traktir lalu ian melajukan mobilnya ke arah mall yang biasa mereka kunjungi.

Saat tiba di lobby mall mereka berempat segera menuju ke salah satu restoran favorit thalita yaitu restoran yang menyajikan masakan Korea dan mereka memilih meja yang di dalam, pelayan pun tiba dengan membawa menu makanan lita memilih paket grill dengan porsi enam orang yang kebetulan menu itu disukai juga oleh kakak dan sahabatnya tidak lupa mereka memesan dessert dan minuman. Disaat mereka sedang menunggu makanannya tiba thalita membuka suaranya "Kak apakah kak aaron melupakan aku." "Enggak dek..percaya sama kakak ya, aaron sangat setia dan sangat menyayangimu." Tidak lama kemudian makanan pun tiba dan mereka segera menyantap hidangan tersebut dengan penuh nikmat.