"Kalau begitu cepat dong!" Ucap Liora tersenyum miring. Kemudian mereka bertiga memasuki kelas materi ilmu pedang.
***
Mereka mulai mengerjakan soal ujian dengan fokus. Tidak ada suara yang berisik. Semua murid, mengerjakan dengan tenang dan tidak ada yang mencontek.
Liora dan kedua temannya, mengerjakan dengan santai dan juga tenang. Liora sudah selesai mengerjakan dan dia melihat kearah luar jendela.
Halaman luar sekolahnya begitu sepi. Dan... Terasa damai juga.
Fyi, ujian dilakukan setiap hari dan hanya satu mata pelajaran yang akan diujikan setiap hari. Jadi mereka masuk ke akademi, hanya sebentar. Lalu setelah itu pulang.
Sembari menunggu jam ujian berakhir, Liora memilih bersandar pada bangku meja. Kemudian, tiba tiba saja ponselnya berdering.
Drtt.... Drtt.....
Liora bangun dan melihat ke arah guru pengawas. Kemudian mengambil ponselnya dan pamit ke guru pengawas.
"Permisi ibu, saya mau mengangkat telepon sebentar."
"Ah.. iya, silahkan."
Liora langsung keluar kelas dan menuju ke taman. Kedua sahabatnya itu menatap Liora dengan heran.
Sampai di taman, Liora membuka ponsel dan ada yang mengiriminya pesan.
Unknown
Hai, jangan lupa disimpan ya.
Ucap pesan tersebut. Liora mengernyitkan dahi heran. Lalu dengan segera dia menelepon nomor tersebut.
Telepon tersambung....
"Halo, ini nomor siapa?"
"Ah, aku Valent."
Liora terkejut dan melihat ke arah ponselnya. Valent??
"Darimana kau dapat nomorku?"
"Itu tidak penting, pokoknya jangan lupa disimpan ya nomorku."
Liora ingin bicara, tapi tiba tiba saja telepon dimatikan sepihak.
"Holy shit.... Memang dasar menyebalkan! Huh."
Liora kembali ke kelas. Dia tidak sadar, bahwa ada yang melihatnya dari atas di sebuah ruangan kepala sekolah.
Valent tersenyum miring.
***
Jam ujian pun berakhir. Seluruh siswa mulai memadati jalanan halaman sekolah untuk pulang ke asrama atau rumah mereka.
Tak terkecuali 3 orang wanita ini. Liora, Natasha, dan Almirah memilih untuk main sebentar ke asrama Liora dan Almirah.
Karena mereka berdua sekamar.
Note: jika kalian tidak tahu, berarti kalian tidak membaca dari awal:v
Sesampainya di asrama, Almirah mulai menanyakan sesuatu ke Natasha.
"Nat, kau mewarnai rambut mu?"
"Tentu saja tidak."
"Lalu?"
Sigh "Almirah, rambut ku memang begini warnanya, coba tanya saja ke Lio."
"LIORA!!"
Liora yang mendengar itu menatap datar ke arah temannya.
"Apa?"
"Rambut Natasha memang gitu?"
"Ya."
Almirah masih setia memandangi Liora dan Natasha bergantian. Dia masih menunggu penjelasan lebih lanjut.
Merasa ditatap, Liora dan Natasha menoleh ke arah Almirah. Kemudian, mereka berdua bertatapan dan menghela nafas.
"Kau mau penjelasan apa?" Ucap Liora yang menutup bukunya.
"Rambut Natasha."
"Okeh. Aku jelaskan. Jadi gini, rambut Natasha memang dari awal sekolah di dunia manusia berwarna seperti itu hitam dan putih. Awalnya memang aku sempat berpikir kalau dia mewarnai rambut nya. Tapi seiring berjalannya waktu, warna rambutnya tidak luntur. Jadi ya gitu. Sampai dulu dia pernah masuk BK gara gara itu."
Almirah mendengar penjelasan Liora mengangguk paham.