"Kenapa? Kan sudah kubilang, mereka tidak akan menyakiti mu."
Pasalnya, kekuatan Liora saat ini tidak berfungsi. Jika dia harus dihadapkan oleh para monster, bisa bisa dia akan dimarahi dua kali lipat oleh paman dan ayahnya karena terluka.
***
Liora mendelik tajam ke arah Valent.
"Pokoknya, turunkan aku sekarang! Aku ingin pulang sendiri dengan kudaku."
Valent hanya melihat Liora dingin. Memang, gadis ini keras kepala sekali. Sudah dibilang tidak akan terluka, masih saja kepala batu.
Para monster tidak akan menganggunya, karena Valent adalah seorang keturunan monster. Dia sekolah di akademi untuk menjadi mata mata tersembunyi. Dia sedang mengawasi orang yang mencurigakan di akademi.
Valent tetap tidak menggubris perkataan Liora. Dia melanjutkan perjalanannya, sesekali dia juga melirik ke arah sekitar. Banyak sekali monster yang melihatnya dengan tatapan tidak suka.
***
Natasha sedang duduk di sebuah sungai tak jauh dari istananya. Dia sedang sangat bosan. Siswa di akademi diberikan waktu liburan sebelum ujian dimulai.
Rambut Natasha berwarna hitam bercampur putih. Bagian atas hitam, sedangkan bagian bawah putih. Natasha masih dalam wujud werewolfnya.
Wujud werewolf Natasha, jika dia berubah. Maka rambutnya juga akan berubah mengikuti perubahan fisiknya. Serta matanya yang ikut berwarna abu abu.
Kuku panjang serta taring masih terlihat di tubuh Natasha.
Tiba tiba saja, datang seorang pemburu yang mendatanginya. Natasha hanya melirik tajam. Pemburu tersebut sangat senang, karena di tengah hutan seperti ini, ada sesosok wanita cantik seperti Natasha.
Pemburu tersebut datang ke arah Natasha, mencoba merayunya. Tapi Natasha tidak tertarik. Dia menahan hasrat untuk menyerangnya.
Saat pemburu itu mulai menyentuh rambut hitam putih Natasha, di saat itulah Natasha langsung menepis tangan pemburu itu dengan ganas.
Pemburu tersebut terlonjak kaget, dia tidak tahu jika ada wanita dengan kekuatan seperti itu.
Sorot mata abu abu Natasha yang tajam, memperhatikan para pemburu tersebut.
"Jangan galak galak dong cantik. Kita kan cuma mau menyapa." Ucap salah satu pemburu.
Natasha sudah bersiap untuk menyerangnya dengan tatapan beringas.
Dengan sigap Natasha menyerang pemburu yang menyentuh rambutnya dengan sangat cepat. Dia menduduki badan pemburu tersebut sambil menyeringai.
"Berani sekali kau menyentuh rambutku." Ucap Natasha dengan seringaian.
Pemburu tersebut sadar jika Natasha saat ini bukanlah manusia, salah satu pemburu berkata bahwa dia monster.
Natasha yang mendengar itu hanya tertawa. Dia menunjukkan wajah mengerikannya sambil tertawa.
Para pemburu berencana untuk membunuh Natasha secara bersamaan. Natasha mengibaskan ekornya. Kemudian melompat kesana kemari dengan sangat cepat.
Pemburu tersebut dibuatnya bingung, saat pemburu tersebut mulai lengah. Natasha dengan sigap mencakar salah satu pemburu dengan kuku panjangnya itu.
Tak hanya itu, dia melemparkan pemburu tersebut ke batang pohon. Kemudian dia berkelahi dengan para pemburu lain yang tersisa.
Wajah Natasha diisikan dengan bercak darah dari para pemburu tersebut. Kemudian dia menjilati darah pemburu tersebut.
Kemudian saat Natasha menjilati darah pemburu tersebut, seorang pria datang dengan wajah dingin khasnya. Natasha menoleh. Pria tersebut adalah kakak Natasha. Lart Bellen.
"Oh... Kau membuat masalah disini ya." Ucap Lart. Natasha tersenyum kecil.
"Oh, hehe kakak.... Jangan bilang pada ibu dan ayah ya. Natasha sangat kesal makanya membunuh mereka." Ucap Natasha dengan memeluk tubuh kakaknya yang masih dipenuhi darah.
Kemudian Lart mengajak Natasha pulang ke istana. Kepala Natasha menoleh ke belakang, melihat mayat pemburu tersebut. Dia berkata sangat lirih "Merepotkan, cih."