Chapter 2 - Ep 2

Liora POV

Aku yang baru saja keluar dari kamar tiba-tiba dikejutkan oleh seorang pria yang usianya tidak jauh berbeda dariku. Sepertinya dia seumuran denganku. Dia memandangiku dengan tatapan heran seakan bertanya ' kenapa aku bisa ada di sini?' Setelah itu dia bertanya padaku "Kau siapa? Apa kau tamu di rumah ini?" Masalahnya aku bingung dengan pertanyaannya itu apakah aku harus menjawab tamu atau tidak?

Masa bodoh dengan responnya nanti yang terpenting sekarang aku hanya ingin mencari udara segar " Aku.... Bukan tamu sekaligus juga bukan anggota keluarga di sini."

"Lantas kau siapa?" Aku menatap pria itu datar sambil berkata "Aku putri rumah ini, Daddy membawaku ke sini." Pria tersebut nampak terkejut "Apa!? Kau putri rumah ini? Kenapa ibu tidak bilang padaku?"

Aku mengangkat bahu tidak peduli, setelah itu aku ingin menuruni tangga tetapi tiba-tiba saja tanganku dipegang oleh sesuatu aku menoleh mendapati pria itu masih menatapku "Tunggu, kau harus jelaskan dulu." Aku memutar bola mata malas "Kenapa? Kau menganggu kegiatan ku, aku hanya ingin mencari udara segar dan kau! kenapa kau banyak bertanya sekali?" Pria itu hanya mendengus "Yasudah aku bisa bertanya nanti padamu, lagipula aku tidak masalah jika mempunyai adik galak sepertimu." Ucapnya sambil menyeringai.

Aku menatap pria itu aneh, untuk apa dia tersenyum menyeringai begitu? Sudahlah aku tidak peduli.

***

Setelah selesai berjalan jalan di luar aku mendapati ibu Sonata sedang menyiapkan makan malam. Tatapan mata kami bertemu tapi setelah itu dia kembali melanjutkan aktivitasnya.

Aku membuka pintu kamarku dan tiba-tiba seorang pria yang baru saja kutemui tadi sore sedang tiduran di kasurku. Pria itu tersenyum saat melihat ku "Hai adik kecil, kau sudah pulang." Aku tidak menghiraukan ucapannya.

"Aku sudah tahu Lo kau siapa. Tenang saja walau ibuku tidak menerima mu tapi aku bisa menerima mu." Aku menoleh saat dia bilang begitu, kemudian aku berjalan menghampirinya dan duduk disampingnya "Kau... Tidak marah padaku?" Dia terbangun saat aku menanyakan itu, kemudian dia juga ikut terduduk sama sepertiku

"Untuk apa aku marah padamu? Lagipula aku tahu kau tidak bersalah. Semua itu bukan kesalahan mu." Ucapnya sambil tersenyum lembut kepadaku. Aku tersenyum saat mendapati kehangatan darinya. "Namaku Liora, kalau kau?" Dia tertawa kecil padaku "Rupanya adik kecilku satu ini sudah membuka hati untukku ya. Namaku Raymond." Ucapnya sambil tersenyum.