Kelas yang diikuti Liora adalah kelas berpedang. Bagaimana cara menggunakan pedang tersebut dan sebagainya. Kelas tersebut dimulai dengan perkenalan Liora sebagai anak baru "Halo, namaku Liora Ananda Quarter. Kalian bisa memanggil ku Liora, senang bertemu dengan kalian." Ucapnya sambil tersenyum manis.
***
Setelah Liora selesai perkenalan, pelajaran berpedang pun dimulai. Karena Liora masih anak baru dia akan diajari secara terpisah dari siswa siswa lain. Siswa siswa yang lain diminta mempelajari pelajaran berpedang kemarin.
"Ayo posisikan pedangmu dengan benar. Gunakan cara memegang pedang dengan benar dan jangan sampai fokusmu teralihkan." Ucap pak Giovani yang mengajar pedang kepada Liora. Liora yang mendengar perkataan pak Gio segera dengan mudah mengikutinya.
Setelah kelas berpedang selesai, Liora mengistirahatkan badannya sejenak agar staminanya tetap terjaga. Setelah itu Liora menuju ke ruang kelas ilmu sihir, dimana pelajaran tersebut bersifat teori. Jadi Liora diberikan teori ilmu sihir lalu setelah itu besok mulai mempraktikkannya.
Liora segera mencatat teori teori penting saat guru menjelaskan dengan detail bagaimana cara menggunakan ilmu sihir di dalam keadaan darurat maupun tidak. Jam sudah menunjukkan waktu istirahat tiba.
Liora segera menutup bukunya lalu pergi ke cafetaria, di sana Liora sedang memesan makanan spaghetti dan juga salad tidak lupa dengan segelas es teh. Saat makanannya tiba Liora langsung menyantap makanannya namun tiba tiba saja mejanya digebrak oleh seseorang.
Brakk...
Liora mendongak untuk melihat siapa pelakunya. Ternyata pelakunya adalah sahabatnya sendiri "Lio!! Kau ada disini juga ternyata." Ucap Natasha. Liora yang melihatnya terkejut dan juga heran "Kau.. sekolah di sini??" Ucap Liora sambil memperhatikan sahabatnya itu.
"Tentu saja, aku pindah sekolah ya pindah sekolah ke sini. Tapi kita bertemu lagi Lio... Ah senangnya. Aku makan disini ya Lio?" Ucap Natasha senang bahkan sangat senang sekali.
"Tentu, lagipula kau sama saja tidak berubah masih cerewet." Ucap Liora sambil melanjutkan makannya.
"Ish kau ini, ngomong ngomong kau tinggal dimana?"
"Asrama."
"Hah? Asrama? Kau tidak tinggal bersama om Ednan?" Ucap Natasha terkejut.
"Tidak, aku tinggal dengan kakak ku tapi aku pikir-pikir aku ingin tinggal sendiri saja."
Natasha yang mendengar hal itu terkejut "Sejak kapan kau mempunyai seorang kakak?" Liora menghembuskan nafasnya "Ceritanya panjang, kau yakin mau dengar?"
"Tentu saja, aku kan sahabat mu." Ucap Natasha penasaran.
Liora menceritakan dari awal dia masuk ke rumah orang asing sampai dia memasuki sekolah akademi dan tinggal di asrama. "Jadi begitu ya.. kau pasti sangat terluka." Ucap Natasha merasa kasihan.
"Tidak kok, aku malah sangat terbebani, Daddy memintaku tinggal disitu."
"Syukurlah, masih ada orang yang mau menerima mu. Aku sangat lega sekali." Liora hanya tersenyum menanggapi.