"Mommy! Kenapa kamu tidak memakainya? Aku melihat banyak wanita yang memiliki cincin di jari mereka, jadi jari Mommy juga harus memilikinya." Abimanyu kembali meraih tangan Hana, dan Hana seketika menepuk keningnya, "Cepatlah. naik dan duduk. Sebentar lagi, bubur dagingmu datang."
Pelayan membawa bubur daging harum ke atas meja, dan meletakkan sendok dan sumpit.
Abimanyu langsung melupakan soal cincinnya, dan matanya hanya tertarik pada semangkuk bubur daging yang harum.
Hana mengambil cincin yang dilemparkan ke atas meja, memasukkannya ke dalam kotak, dan dengan lembut mendorongnya ke Ben, "Aku pikir cincin ini akan memiliki pemilik yang lebih baik untuknya."
Rasa sakit dan kehangatan muncul di mata Ben. Udara dingin dan pikiran kosong secara tidak sengaja tersengat oleh ucapan Hana. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya dia tidak tahu harus berkata apa, jadi dia hanya bisa menundukkan kepalanya untuk menutupi permintaan maafnya.