Setelah berbicara dengan Theo dan Evans, Luna memutuskan untuk pulang ke panti asuhan. Ya, panti asuhan. Padahal dia harusnya pulang ke rumah Dinda bukannya ke panti, namun. Luna hanya sedang tidak ingin ke sana.
Satu satunya tempat yang dia pikirkan saat ini adalah panti, hanya tempat itu yang membuat Luna nyaman di saat seperti ini.
Luna tidak peduli lagi dengan penampilannya yang saat ini tampak berantakan, dia bahkan berjalan dengan santai menuju panti sebab tak hanya pada Ekal, Luna juga ingin menunjukkan pada semua orang yang sudah tahu dirinya buta. Jika dia tidak buta.
Sampai di depan pintu, Luna mengangkat kepalanya. Di ruang tengah dia disambut oleh Dewi dan Tika, ke duanya menoleh ke arah Luna secara serempak.