Mery tersenyum sekilas, dia menunduk sejenak. Lantas kembali mengangkat kepalanya, sikap Luna yang polos dan tak banyak tahu membuat Mery ingin tertawa.
"Kamu sungguh tidak tau apa pun tentang Evans? Sayang sekali, saya pikir kamu akan tau siapa yang dia cintai."
Kening Luna berkerut, dia tak paham apa maksud Mery. Ke mana arah pembicaraan ini sebenarnya, kenapa semakin ke sini semakin terasa tidak jelas.
"Maksud, Tante. Apa?"
"Saya juga tidak tau siapa yang Evans cintai, saya menyinggung soal ini karena saya pikir kamu akan tau. Kalian dekat mana mungkin kamu tidak tau, bahkan Evans lebih dekat dengan kamu dari pada Michella. Seperti yang kamu katakan, Evans berkeluh-kesah pada kamu," tutur Mery.
Disimak dari apa yang Mery katakan, Luna lantas dapat menyimpulkan jika Mery sebenarnya pun tidak tahu siapa yang Evans cintai.