Sudah dua hari berlalu sejak Luna bertemu dengan seseorang yang mungkin adalah ibu kandungnya.
Sampai detik ini Luna masih hakim menentukan keputusan akan melakukan apa, Luna tidak mengerti pada dirinya sendiri, dia harusnya senang. Tapi, entah kenapa sekarang dia malah merasa takut untuk memastikan.
Ketakutan Luna ada dua, dia takut jika wanita tua itu bukan ibunya itu artinya dia harus menunggu lebih lama lagi untuk mencari mamanya yang asli, dan Luna juga takut jika wanita itu memang ibunya. Luna belum memikirkan akan melakukan apa jika dia adalah ibunya.
Rasanya Luna serba salah, seakan masalah datang bertubi-tubi dalam hidupnya belakangan ini. Luna tak bisa benapas sejenak saja untuk melegakan dirinya karena masalahnya bergilir.
"Aku harus apa? Aku harus apa?"
Itu kalimat yang sejak tadi berputar di otak Luna.
Luna sibuk mondar-mandir di dalam kamarnya, syukur Ekal sudah pergi bekerja hari ini. Jadi, Luna bisa kembali mengekspresikan dirinya sesukanya sekarang.