Luna datang ke kantor polisi pusat tempat Theo bekerja.
"Pak Theo, ada yang ingin bertemu," kata salah satu polisi yang menuntun Luna sampai di ruangan Theo bekerja di tim dua.
Theo sontak menaikkan pandangannya, dan begitu melihat Luna yang ada di depan sana. Theo refleks bangkit, Luna yang awalnya pura-pura buta melirik manik Theo.
Theo pun mendekat, dan Luna menurunkan pandangannya tak ingin ada yang sadar jika dia tak buta.
"Baiklah, terima kasih sudah mengantarnya," ucap Theo pada polisi itu.
Polisi tersebut mengangguk lantas dia pergi.
Theo melirik ke dalam ruangannya, ada beberapa rekannya yang masih sibuk dengan komputer masing-masing.
Theo tak bisa mengajak Luna masuk ke dalam karena Luna pasti tak akan bisa leluasa mengekspresikan dirinya.
"Mari bicara di luar," bisik Theo.
Luna menurut, ke duanya berjalan berdampingan. Sepanjang jalan ke duanya hanya diam.
Begitu sampai di taman belakang, Theo duduk di salah satu kursi panjang dan begitu pula Luna.