Pagi pagi saat Luna bangun, sudah tak ada Ekal dan Sania.
Tentu saja seperti biasanya, mereka pasti sibuk dengan dunia mereka masing masing dan meninggalkan Luna yang buta seorang diri di rumah.
Sebenarnya tak masalah, lagi pula sudah pagi. Luna tak akan ketakutan seperti kemarin malam.
Luna memengangi perutnya saat perut rata itu sudah keroncongan minta diisi, Luna mengikat asal rambutnya dia lantas menuju ke arah dapur.
"Okehhh, mari cari makanan!" seru Luna dengan semangat empat lima.
Luna senang sekali mendapatkan kesempatan seperti ini, di saat tak ada orang lain yang akan melihat dirinya.
Luna bebas!
Baru sampai di ambang pintu, langkah Luna langsung terhenti sebab dia kaget melihat semua makanan sudah terhidang di atas meja.
Bahkan tampak seorang wanita paruh baya di sana yang tengah sibuk berkutat dengan peralatan makan.
"Bi Inem?" gumam Luna agak syok, mengetahui wanita paruh baya itu ada di dapur pagi ini.