Michella ikut duduk di meja makan keluarga yang penuh akan kehangatan itu, namun. Dia sejak tadi makan dengan wajah murung.
Mood Michella rusak karena hari ini tak sesuai ekspektasinya, dia mendadak menyesal karena membuka laci itu. Andai saja Michella tak berusaha untuk mencari tahu, setidaknya dia tak akan merasakan kekecewaan sekarang.
Ya, wanita itu hanya mendatangkan penyakit bagi hatinya sendiri.
Mery menyadari perubahan sikap Michella yang drastis, padahal waktu datang tadi. Wanita itu tampak sangat berbinar, tapi. Kenapa sekarang malah murung?
"Michella, kenapa tidak makan? Kamu tidak suka makanannya?" tegur Mery yang sejak tadi menyaksikan bagaimana Michella hanya menatap makanannya tak minat, dengan tangan yang memegang sendok.
Michella tersentak, matanya menatap Mery. Michella tampak bengong sejenak guna mengingat apa yang tadi Mery katakan.
Setelah sadar akan kebodohannya, dia lantas mengulas senyum dengan terpaksa.