"Karena kamu adalah wanita yang sedang aku lindungi," batin Theo berseru.
Dia tak mampu mengatakan kalimat itu secara langsung, sebab dia takut Luna akan salah paham. Posisinya Luna belum mengenal dirinya sebagai teman masa lalu wanita itu, jadi. Canggung saja rasanya jika Theo harus jujur.
"Karena kamu terlihat sangat rapuh, harusnya pria yang berstatus sebagai suamimu itu menjaga kamu, bukannya mengangkat tangannya ke pipimu," alibi Theo, terdengar lebih masuk akal. Walau yang mengucapkan itu adalah orang asing.
Luna diam, ucapan Theo di saat serius selalu saja sampai ke hatinya membuat dia jadi memikirkan hal-hal yang Theo katakan tanpa bisa berhenti.
Ya, seakan ucapan Theo memiliki makna yang membuat siapa saja mendengarnya tidak bisa melupakan ucapan itu dengan mudah.
Melihat Luna hanya diam, Theo melanjutkan kalimatnya.