Sampainya Luna di rumah, dia tak melihat seorang pun ada di rumah. Bahkan di masuk ke rumah karena kunci cadangan yang ada padanya.
Bi Inem yang harusnya ada di rumah pun kini tak tampak batang hidungnya, atau mungkin Ekal kembali menyuruh wanita paruh baya itu untuk mengambil cuti karena tak ingin jika bi Inem melihat kedekatan Ekal dengan Sania.
Luna muak memikirkan kemungkinan itu, mau seberapa keras pun dia membenci sikap Ekal dan Sania. Luna tetap saja harus tenang karena sandiwaranya, Luna tenang bukan berarti dia tak akan bertindak.
Dirinya akan mengambil tindakan, tapi. Nanti di saat yang tepat, dia hanya perlu mengumpulkan api amarahnya dulu baru nanti menyulutnya kembali kepada Sania dengan caranya.
"Kelihatannya semua orang sedang keluar," kata Dion, dia masih menemani Luna bahkan berkunjung ke dalam sana.
Ya, ini kali pertamanya melihat kediaman Luna. Dan, sepertinya hidup Luna sama seperti dengan yang selalu ditunjukkan melalui sikapnya yang tak banyak bicara.